Dibuat oleh :
Rifqi
Rusdi Rahman (21)
KELAS
X-IS3
SMA
NEGERI 1 TASIKMALAYA
2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mengetahui betapa bahayanya
penyalahgunaan Narkoba.
Harapan saya semoga makalah ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya
dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih
baik.
Makalah ini saya akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu
saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Tasikmalaya,
4 April 2014
Penyusun
Rifqi Rusdi Rahman
Jenis-jenis Narkoba
- Faktor
internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti
kepribadian, kecemasan, dan depresi serta kurangya
religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan narkotika dimulai atau terdapat
pada masa remaja, sebab remaja yang
sedang mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang
pesat merupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan obat-obat
terlarang ini. Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai
risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna narkoba.
- Opioid
- Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit dan untuk mencegah batuk dan diare.
- Kokain
- Daun tanaman Erythroxylon coca biasanya dikunyah-kunyah untuk mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan dan stamina serta mengurangi rasa lelah.
- Ganja(ganja/cimeng)
- Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai bahan pembuat minyak.
2) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap psikis
3) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap lingkungan sosial
- Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
- Merepotkan dan menjadi beban keluarga
- Pendidikan menjadi
terganggu, masa depan suram
DAFTAR
ISI
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan Pembuatan Makalah
BAB 2 : PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Narkoba
2.2
Jenis-Jenis Narkoba
2.3
Faktor Penyalahgunaan Narkoba
2.4
Dampak Positif dan Negatif Narkoba
2.5
Gejala Dini Penyalahgunaan Narkoba
2.6
Upaya Pencegahan
2.7
Upaya Pengobatan Pecandu Narkoba
BAB 3 : Penutup
3.1
Simpulan dan Saran
Daftar Pustaka
BAB
I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap orang dimanapun pasti mengenal yang namanya Narkoba.
Bahkan di Indonesia sekarang banyak sekali peredaran narkoba dimana-mana.
Narkoba sudah bukan menjadi benda asing, yang susah untuk didapatkan. Banyak
para anak-anak, remaja, bahkan orang tua sekali pun memakainya atau
mengkonsumsinya. Tadinya memang Narkoba digunakan di dunia medis untuk
mengobati. Tetapi banyak orang yang menyalahgunakannya, sehingga akibatnya pun
berbeda.
Penyalahgunaan dalam penggunaan narkoba adalah
pemakain obat-obatan atau zat-zat berbahaya dengan tujuan bukan untuk
pengobatan dan penelitian serta digunakan tanpa mengikuti aturan atau dosis
yang benar. Dalam kondisi yang cukup wajar/sesuai dosis yang dianjurkan dalam
dunia kedokteran saja maka penggunaan narkoba secara terus-menerus akan
mengakibatkan ketergantungan, depedensi, adiksi atau kecanduan.
Rumusan Masalah
1. Mengapa Narkoba membahayakan ?
2. Mengapa Narkoba Banyak disalahgunakan ?
3. Mengapa Narkoba banyak disukai oleh kalangan
tertentu ?
4. Bagaimana cara merehabilitasi orang yang sudah
kecanduan Narkoba ?
5. Bagaimana cara yang ditempuh agar orang tidak
tertarik untuk mengkonsumsi Narkoba ?
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui tentang apa itu Narkoba
2. Mengetahui apa bahaya dari narkoba
3. Untuk Mengetahui bagaimana orang bisa suka dengan
narkoba
4. Untuk Mengetahui cara-cara menghilangkan
kecanduan terhadap narkoba
BAB 2 PEMBAHASAN
Pengertian Narkoba
Narkoba
adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain “narkoba”, istilah
lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dariNarkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Semua
istilah ini, baik “narkoba” ataupun “napza”, mengacu pada kelompok senyawa yang
umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan,
narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk
membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.
Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan
dosis yang semestinya.
Narkotika
adalah zat obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir
dalam undang-undang ini atau yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri
Kesehatan.
Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika
dan Zat adiktif lainnya. Penjelasan mengenai jenis-jenis narkoba adalah sebagai berikut:
1. Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika adalah “Zat yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi
yang menggunakannya dengan memasukkan kedalam tubuh. Pengaruh tersebut
bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan
halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang
diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi
pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan, menghilangkan
rasa sakit dan lain-lain.
Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :
- · Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh : ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium.
- · Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan betametadol.
- · Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan turunannya.
2. Psikotropika
Psikotopika adalah
zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki khasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku.
Psikotropika
digolongkan lagi menjadi 4 kelompok adalah :
·
Psikotropika
golongan I adalah
dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui manfaatnya untuk
pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.
· Psikotropika
golongan II adalah
psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna untuk pengobatan dan
penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.
·
Psikotropika
golongan III adalah
psikotropika dengan daya adiksi sedang serta berguna untuk pengobatan dan
penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.
·
Psikotropika
golongan IV adalah
psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta berguna untuk pengobatan
dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK, mogadon, dumolid ) dan diazepam.
3. Zat adiktif lainnya
Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan
psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya
adalah :
·
Rokok
·
Kelompok alkohol dan minuman lain yang
memabukkan dan menimbulkan ketagihan.
· Thiner dan zat lainnya, seperti lem
kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila dihirup akan dapat
memabukkan (Alifia, 2008). Demikianlah jenis-jenis narkoba,
untuk selanjutnya faktor-faktor penyebab penyalahgunaan narkotika.
Faktor-Faktor Penyalahgunaan Narkoba
Faktor penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua
faktor, yaitu :
2.
Faktor eksternal yaitu faktor yang
berasal dari luar individu atau lingkungan seperti keberadaan zat, kondisi
keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.
Faktor-faktor tersebut diatas memang tidak selau
membuat seseorang kelak menjadi penyalahgunaan obat terlarang. Akan tetapi
makin banyak faktor-faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang
menjadi penyalahgunaan narkoba. Hal ini harus dipelajari Kasus demi kasus.
Faktor individu, faktor lingkungan keluarga dan teman
sebaya/pergaulan tidak selalu sama besar perannya dalam menyebabkan
seseorang menyalahgunakan narkoba. Karena faktor pergaulan, bisa
saja seorang anak yang berasal dari keluarga yang harmonis dan cukup
kominikatif menjadi penyalahgunaan narkoba.
Dampak Negatif dan Positif Narkoba
Dampak Positif Narkoba
Walaupun begitu, setiap
kehidupan memiliki dua sisi mata uang. Di balik dampak negatif, narkotika juga memberikan dampak yang positif. Jika digunakan sebagaimana
mestinya, terutama untuk menyelamatkan jiwa manusia dan membantu dalam
pengobatan, narkotika memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Berikut dampak
positif narkotika:
Dampak Negatif Narkoba
·
Gangguan pada system syaraf
(neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan
syaraf tepi.
· Gangguan pada jantung dan
pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung,
gangguan peredaran darah.
·
Gangguan pada kulit (dermatologis)
seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
·
Gangguan pada paru-paru (pulmoner)
seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan
paru-paru
· Sering sakit kepala, mual-mual
dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit
tidur
· Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap
kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi
hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi
seksual
· Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap
kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode
menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
·
Bagi pengguna narkoba melalui jarum
suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya
adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini
belum ada obatnya
· Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat
fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh
untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
·
Lamban kerja, ceroboh kerja, sering
tegang dan gelisah
·
Hilang kepercayaan diri, apatis,
pengkhayal, penuh curiga
·
Agitatif, menjadi ganas dan tingkah
laku yang brutal
·
Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal
dan tertekan
·
Cenderung menyakiti diri, perasaan
tidak aman, bahkan bunuh diri
· Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat.
Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila
terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa
keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik
dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk
membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.
Tanda Gejala Dini Korban Penyalahgunaan Narkoba
Menurut Ami Siamsidar Budiman (2006 : 57–59) tanda awal atau
gejala dini dari seseorang yang menjadi korban kecanduan narkoba antara lain :
1. Tanda-tanda fisik Penyalahgunaan Narkoba
Kesehatan fisik dan penampilan diri menurun dan suhu badan tidak
beraturan, jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak
acuh), mengantuk, agresif, nafas sesak,denyut jantung dan
nadi lambat, kulit teraba dingin, nafas lambat/berhenti, mata dan hidung berair,menguap
terus menerus,diare,rasa sakit diseluruh tubuh,takut air sehingga malas
mandi,kejang, kesadaran menurun, penampilan tidak sehat,tidak
peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat dan
kropos, terhadap bekas suntikan pada lengan atau bagian tubuh lain
(pada pengguna dengan jarum suntik)
2. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di rumah
Membangkang terhadap teguran orang tua, tidak mau
mempedulikan peraturan keluarga, mulai melupakan tanggung jawab rutin di rumah,
malas mengurus diri, sering tertidur dan mudah marah, sering berbohong, banyak
menghindar pertemuan dengan anggota keluarga lainnya karena takut ketahuan
bahwa ia adalah pecandu, bersikap kasar terhadap anggota keluarga lainnya
dibandingkan dengan sebelumnya, pola tidur berubah, menghabiskan uang
tabungannya dan selalu kehabisan uang, sering mencuri uang dan barang-barang
berharga di rumah, sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan
berbagai alasan, berubah teman dan jarang mau mengenalkan teman-temannya,
sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah teman, sering pergi ke
disko, mall atau pesta, bila ditanya sikapnya defensive atau penuh kebencian, sekali-sekali
dijumpai dalam keadaan mabuk.
3. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di sekolah
Prestasi belajar di
sekolah tiba-tiba menurun mencolok, perhatian terhadap lingkungan tidak ada,
sering kelihatan mengantuk di sekolah, sering keluar dari kelas pada waktu jam
pelajaran dengan alasan ke kamar mandi, sering terlambat masuk kelas setelah
jam istirahat; mudah tersinggung dan mudah marah di sekolah, sering berbohong,
meninggalkan hobi-hobinya yang terdahulu (misalnya kegiatan ekstrakurikuler dan
olahraga yang dahulu digemarinya), mengeluh karena menganggap keluarga di rumah
tidak memberikan dirinya kebebasan, mulai sering berkumpul dengan anak-anak
yang “tidak beres” di sekolah.
Upaya Pencegahan
1.
Jangan pernah mencobanya, walaupun untuk iseng
atau untuk alasan lain, kecuali perintah dokter/alasan medis.
2.
Kuatkan iman, mantapkan pribadi, pakailah rasio (pemikiran,
pertimbangan) lebih banyak dari pada emosi.
3.
Jangan menghindar dari problem, tetapi hadapi dan atasi
persoalan sampai tuntas, bila tak mampu konsultasi pada ahli.
4.
Pilihlah pergaulan yang aman jangan yang berbahaya.
5.
Pilih kegiatan yang sehat, tak merugikan diri sendiri ataupun
orang lain, ikutilah klub olah raga, organisasi sosial. Lakukan hobi bersama
teman dan keluarga.
6.
Gunakan waktu dan tempat yang aman, jangan keluyuran
malam-malam. Bersantailah dengan keluarga, berkaraoke, piknik, makan bersama,
masak bersama, beres-beres bersama nonton bersama keluarga.
7.
Selalu berusaha menjadi pribadi yang baik, bertindak positif,
bertanggungjawab, jadilah figure/sosok yang diteladani.
8.
Berusahalah "saling mendengar", saling mengingatkan
dan saling memaafkan agar semakin mendewasakan pribadi masing-masing.
9.
Buatlah keluarga, rumah tangga, menjadi tempat yang paling
menyenangkan, paling menenangkan sehingga membuat "betah" tinggal
bersama "sahabat".
10.
Selalu ingatkan, bahwa ancaman hukuman untuk penyalah guna
Narkoba, apalagi bagi pengedar Narkoba adalah Lembaga Pemasyarakatan.
11.
Ingatkan bahwa Narkoba akan merusak kerja otak, susunan syaraf
pusat, merusak ginjal, lever dan sebagainya.
Lebih baik mencegah putra-putri kita terkena pengaruh Narkoba
daripada kita harus mengobatinya. Karena untuk proses pengobatan dan
penyembuhan tidaklah mudah dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Upaya Pengobatan Pecandu Narkoba
1. Langkah pertama
jika penderita adalah atau sanak family kalian, maka mandikanlah dengan air
hangat, beri minum yang banyak, selanjutnya berilah makan makanan bergizi dalam
jumlah sedikit dan sering dan dialihkan perhatiannya dari narkoba. Bila tidak
berhasil minta pertolongan dokter. Pengguna harus diyakinkan bahwa
gejala-gejala sakau mencapai puncak dalam 3-5 hari dan setelah 10 hari akan
hilang. Dan jika yang mengalami kalian sendiri, lakukanlah cara yang serupa.
2. Detoksifikasi
adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika atau adiktif lain) dari tubuh
dengan cara menghentikan total pemakaian semua zat adiktif yang dipakai atau
dengan penurunan dosis obat pengganti. Detoksifikasi ini bisa dilakukan dengan
berobat jalan atau dirawat di rumah sakit. Biasanya proses detoksifikasi
dilakukan terus menerus selama satu sampai tiga minggu, hingga hasil tes urin
menjadi negative dari zat adiktif.
3. Rehabilitasi.
Pusat rehabilitasi cukup bagus untuk menangani masalah ini, disana ada beberapa
program yang akan dilakukan sebagai upaya penyembuhan.
BAB 3 PENUTUP
Simpulan dan Saran
·
Simpulan
1.
Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk
2.
Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan
ketentraman umum.
3.
Menimbulkan dampak negative yang
mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik
maupun psikologis
·
Saran
Say No to
drugs !. Diharapkan setelah penulis menyusun ini mudah-mudahan kita semua sadar
akan bahayanya narkoba bila kita menyalahgunakannya.
No comments:
Post a Comment
Bijak berkomentar, bijak pula dikomentari.