Teks Anekdot - Triple R Magazine
Teks Anekdot

Teks Anekdot

Share This
Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Anekdot bisa saja sesingkat pengaturan dan provokasi dari sebuah kelakar. Anekdot selalu disajikan berdasarkan pada kejadian nyata melibatkan orang-orang yang sebenarnya, apakah terkenal atau tidak, biasanya di suatu tempat yang dapat diidentifikasi. Namun, seiring waktu, modifikasi pada saat penceritaan kembali dapat mengubah sebuah anekdot tertentu menjadi sebuah fiksi, sesuatu yang diceritakan kembali tapi "terlalu bagus untuk nyata". Terkadang menghibur, anekdot bukanlah lelucon.

Tujuan utamanya adalah tidak hanya untuk membangkitkan tawa, tetapi untuk mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum daripada kisah singkat itu sendiri, atau untuk melukiskan suatu sifat karakter dengan ringan sehingga ia menghentak dalam kilasan pemahaman yang langsung pada intinya.

Struktur Anekdot
Secara umum, struktur teks anekdot terdiri atas lima bagian, yaitu:
  1. Abstraksi
    Abstraksi terletak di bagian awal paragraf. Fungsi abstraksi adalah memberikan gambaran tentang isi teks. Secara umum, bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam teks.
  2. Orientasi
    Orientasi merupakan bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi. Pada bagian ini, penulis bercerita secara detail.
  3. Krisis
    Krisis adalah bagian terjadinya hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada penulis atau orang yang di ceritakan.
  4. Reaksi
    Reaksi merupakan bagian bagaimana cara penulis atau yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul pada bagian krisis tadi.
  5. Koda
    Koda adalah bagian akhir cerita, bisa juga dengan memberi simpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.
Semua bagian tersebut dapat muncul secara keseluruhan dalam satu teks dan dapat pula hanya sebagian saja.

Unsur Intrinsik Anekdot
1. Alur (jalan cerita)berdasarkan waktu, alur dibagi menjadi alur maju, alur mundur, dan alur campuran.
2. Tema 
3. Tokoh dan Penokohan. 
4. Sudut pandang
5. Latar
6. Amanat

Unsur Kebahasaan Anekdot
Jenis-jenis kalimat : 
  1. kalimat tanya (interogatif)
  2. kalimat perintah (imperatif)
  3. kalimat berita (deklaratif)
Konjungsi :
  1. konjungsi koordinatif (dan, serta, atau, tetapi, melainkan, padahal, sedangkan)
  2. konjungsi korelatif (baik...maupun, demikian...sehingga)
  3. konjungsi subordinatif (setelah, sebelum, jika, andaikan, agar, meskipun, seakan-akan, sebab, sehingga, bahwa, yang)
  4. konjungsi antar kalimat (walaupun demikian, kemudian, setelah itu, namun, sebaiknya, oleh karena itu, dn dengan demikian)

No comments:

Post a Comment

Bijak berkomentar, bijak pula dikomentari.

Pages