Direktur
Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio mengatakan dana investasi real
estate (DIRE) berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK) bisa menjadi
alternatif untuk investor dalam berinvestasi.
"Bursa Efek Indonesia terbuka untuk menyambut DIRE berbentuk KIK di 2016," kata Tito dalam acara sosialisasi Real Estate Investment Trust (REIT) di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Senin, 14 Desember 2015. DIRE berbentuk KIK ini juga disebut REIT.
Fakhri
Ilmi, Direktur Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menjelaskan,
DIRE adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat, yang selanjutnya
diinvestasikan pada aset real estate atau aset yang berkaitan
dengan real estate.
"KIK-DIRE adalah kontrak investasi kolektif yang dibuat oleh manajer investasi (MI) dan bank kustodian MI melakukan pengeluaran portofolio. Sedangkan bank kustodian melakukan administrasi," ujar Fakhri.
Direktur
Pengelola Investasi OJK Sudjanto menambahkan, KIK-DIRE hanya dapat berinvestasi
pada aset real estate, aset yang berkaitan dengan real estate di
wilayah Indonesia dan kas atau setara kas.
Menurut Sudjanto, manfaat DIRE bagi developer adalah sebagai recycle capital. "Dana yang diperoleh dari KIK-DIRE dapat digunakan untuk membangun properti selanjutnya," katanya.
Lalu,
REIT juga memperkuat rasio-rasio solvabilitas, yakni dana yang diperoleh dari
DIRE-KIK dapat digunakan untuk melunasi utang-utang terkait pembayaran properti.
Bagi investor, REIT menjadi alternatif investasi. Investor dapat menginvestasikan uangnya dalam bentuk aset properti. Investor juga memperoleh pengembalian yang dibagikan secara berkala dari hasil sewa properti dan kenaikan nilai properti. "Instrumen investasi yang likuid dapat dijualbelikan kapan saja (dalam hal DIRE dicatatkan ke bursa)," kata Sudjanto.
Sedangkan
bagi perekonomian secara keseluruhan, REIT dapat mendorong tumbuhnya
pembangunan infrastruktur dan real estate serta meningkatkan
penerimaan pajak dari sektor properti dan pasar modal.
b. Menurut saya dampak negatif yang paling besar dari pembangunan bisnis properti adalah mengakibatkan adanya kesenjangan ekonomi pada masyarakat itu sendiri dan tidak jarang mengakibatkan kerusakan lingkungan. Untuk solusi nya dalam membangunan bisnis properti harus memerhatikan aspek lingkungan. Melakukan pembangunan berkelanjutan, harus mencakup tidak hanya sekedar pemeliharaan sumber daya alam, tetapi juga menyediakan kebutuhan umat. Ekonomi yang berkelanjutan dalam hubungannya dengan kehidupan sosial sangat tergantung dari lingkungannya. Kunci dari pembangunan yang berkelanjutan adalah adanya saling support antara kegiatan ekonomi yang menimbulkan limbah dan pembangunan untuk meningkatkan kualitas ekologi sehingga menimbulkan keseimbangan lingkungan.
ANALISIS
a. Bisnis properti termasuk golongan asset nyata (real assets). Aset real adalah jenis aset yang dapat dijadikan agunan dan dapat dijadikan aset dasar. Menurut saya dengan bisnis property, pemilik properti tidak perlu menjual properti (assetnya) untuk mendapatkan keuntungan. Daya ungkit bisnis properti juga dapat dikatakan cukup besar, terlebih jika ada banyak nilai tambah dalam properti tersebut. Beberapa contoh nilai tambah: kemudahan akses, terletak di kawasan dengan perputaran ekonomi dan lain sebagainya.b. Menurut saya dampak negatif yang paling besar dari pembangunan bisnis properti adalah mengakibatkan adanya kesenjangan ekonomi pada masyarakat itu sendiri dan tidak jarang mengakibatkan kerusakan lingkungan. Untuk solusi nya dalam membangunan bisnis properti harus memerhatikan aspek lingkungan. Melakukan pembangunan berkelanjutan, harus mencakup tidak hanya sekedar pemeliharaan sumber daya alam, tetapi juga menyediakan kebutuhan umat. Ekonomi yang berkelanjutan dalam hubungannya dengan kehidupan sosial sangat tergantung dari lingkungannya. Kunci dari pembangunan yang berkelanjutan adalah adanya saling support antara kegiatan ekonomi yang menimbulkan limbah dan pembangunan untuk meningkatkan kualitas ekologi sehingga menimbulkan keseimbangan lingkungan.
No comments:
Post a Comment
Bijak berkomentar, bijak pula dikomentari.