Fosilisasi (Pembentukan Fosil) - Triple R Magazine
Fosilisasi (Pembentukan Fosil)

Fosilisasi (Pembentukan Fosil)

Share This
Fisilisasi merupakan proses penimbuhan sisa-sisa hewan atau tumbuhan yang terakumulasi dalam sedimen atau endapan-endapan baik yang mengalami pengawetan secara menyeluruh, sebagian ataupun jejaknya saja. Syarat terjadinya pembentukan fosil yaitu :

1. Organisme mempunyai bagian tubuh yang keras.
2. Mengalami pengawetan.
3. Terbebas dari bakteri pembusuk dan oksigen.
4. Terjadi secara alamiah.
5. Mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit.
6. Umurnya lebih dari 10.000 tahun yang lalu.

PROSES PEMBENTUKAN

Ada 3 proses terjadinya pembentukan fosil, yaitu dengan proses pengawetan, mineralisasi, moid dan cast, dan carbonisasi.

1. Proses pengawetan

adalah proses yang menyebabkan suatu organisme baik seluruh atau sebagian dari tubuhnya tetap terawetkan dengan sedikit perubahan sifat kimia maupun fisikanya. Contoh :
Bayi mammoth (gajah purba) yang ditemukan di Siberia berumur sekitar 44.000 tahun terawetkan pada tanah yang membeku
Organisme kecil (semacam insektisida) yang terjebak dal lapisan-lapisan kayu, dan membentuk material yang disebut amber
Catatan :
  • Bagian organisme yang keras seperti tulang, gigi, atau cangkang pada umumnya tahan terhadap proses dekomposisi.
  • pada lingkungan gurun, sisa-sisa binatang dapat mengalami proses dehidrasi yang disebut mummifikasi (pengawetan).

2. Mineralisasi

Seluruh atau sebagian dari tubuh organisme mengalami penggantian oleh mineral. Proses ini dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

2.1 Rekristalisasi

Mempunyai bentuk dan struktur dalam yang tetap. hanya komposisi mineralnya yang berubah. Contoh pada koral, kerang dan oyster struktur kristal aragonif yang dihasilkan dari kalsium karbonat berubah menjadi mineral kalsit yang lebih stabil.

2.2 Permineralisasi

Proses pembentukan mineral melalui masuknya air dengan ion-ion terlarut (silika, kalsium karbonat atau oksida besi), ke dalam rongga, lubang/saluran darah, dan bagian lunak organisme lainnya. Fosil yang dihasilkan dari proses tersebut disebut fosil kayu atau patrified wood. Lingkaran tahun dan jaringan pada fosil kayu ini sama dengan yang terdapat pada pohon yang hidup jutaan tahun yang lalu.

2.3 Replacement

Proses pergantian mineral/material organisme oleh mineral baru. Selama proses tersebut volume dan bentuk organisme yang asli tetap tetapi material penyusunnya mengalami perubahan. Contoh cangkang binatang yang asalnya tersusun oleh kalsium karbonat, berubah menjadi silika atau pirit.

3. Moid dan Cast

Moid adalah cetakan pada batuan sedimen yang terbentuk dari cangkang binatang yang tertinggal di dasar laut dan tertutupi oleh sedimen. 
  • Moid eksternal jika yang tercetak bagian luar cangkang.
  • Moid internal jika yang tercetak bagian dalam cangkang.
Sedangkan Cast adalah cetakan cangkang yang terisi oleh material lain.

 

CARA MENGHITUNG FOSIL

1. Stratigrafi

Mengukur kedalaman fosil terkubur dengan memperhatikan lapisan batuan endapan. Secara umum semakin dalam batuan dan fosil berada, semakin tua usia fosil. 

2. Pengamatan Fluktuasi Medan Magnet Bumi

Tiap lapisan medan magnet berbeda seiring waktu. Medan magnet bumi terus bergeser.

3. Perhitungan Radioisotop dari Batuan Beku Sekitar Fosil

batuan-batuan beku memiliki sedikit unsur radioaktif tapi masih mampu dideteksi oleh alat yang sangat peka. Radioaktif sering meluruh seiring waktu, misalnya : Uranium-235 yang meluruh menjadi separuhnya dalam 700 juta tahun menjadi Timbal-207. Dengan membandingkan jumlah unsur dalam batuan tersebut, usia batuan beku tersebut dapat ditentukan. Penentuan usia radioaktif tidak dapat dipakai langsung pada fosil karena mahluk hidup tidak memuat unsur radioaktif.

4. Memakai Fosil Penunjuk

Yakni melalui petunjuk fosil yang ditemukan berdampingan dengan fosil yang dicari dan fosil penunjuk sudah diketahui perkiraan usianya.

No comments:

Post a Comment

Bijak berkomentar, bijak pula dikomentari.

Pages